Intifadaonline.com – Situs Berita Olahraga Sepakbola Dunia

Intifadaonline.com ialah situs yang memberitakan informasi seputar dunia olahraga terutama sepakbola baik liga inggris, liga indonesia ataupun liga besar lainnya.

Home

Swiss Kalahkan Duo Gyokeres Dan Isak di Kandang (2025)

Swiss Kalahkan Duo Gyokeres Dan Isak di Kandang (2025)

Pada pertandingan Grup B kualifikasi Piala Dunia 2026, Switzerland berhasil mengalahkan tuan rumah Swedia dengan skor 2-0 di Stadion Strawberry Arena, Solna. Tuan rumah yang diunggulkan karena kehadiran striker papan atas Viktor Gyökeres dan Alexander Isak, gagal memecah kebuntuan meski mendapat tekanan penuh dari suporter. Kekalahan ini menjadi pukulan telak bagi Swedia, terutama karena peluang emas yang terbuang oleh duet tersebut.

Gyökeres & Isak: Harapan yang Tak Terpenuhi

Dua pemain andalan Swedia, Viktor Gyökeres dan Alexander Isak, tampil sejak menit awal dan berharap besar untuk membuka skor di Kandang mereka yang punya Sponsor besar dari Laliga365. Gyökeres beberapa kali memberi umpan penetratif, sementara Isak hampir mencetak gol ketika sepakannya membentur tiang gawang. Tetapi kesolidan lini pertahanan Swiss dan kiper mereka membuat semua usaha Swedia sia-sia. Statistik menunjukkan bahwa Swedia tidak berhasil melakukan tembakan ke gawang yang benar-benar membahayakan selama laga tersebut.

Penalti Xhaka & Gol Manzambi Penutup

Keunggulan Switzerland dicetak oleh sang kapten Granit Xhaka lewat penalti pada menit ke-65 setelah Djibril Sow dijatuhkan di kotak terlarang. Penalti itu menjadi titik balik pertandingan, karena setelahnya Switzerland semakin percaya diri dan mengendalikan tempo. Gol kedua baru datang di masa injury time melalui tendangan Johan Manzambi yang sedikit berbelok dan mengecoh kiper Swedia, memastikan tiga poin penuh untuk tim tamu.

Kritik & Dampak bagi Swedia

Hasil ini meninggalkan banyak pertanyaan bagi pelatih Jon Dahl Tomasson dan timnya. Meski memiliki pemain dengan reputasi tinggi seperti Isak dan Gyökeres, Swedia tampak kurang siap mental dan teknis saat menghadapi tekanan tinggi. Peluang-peluang yang muncul di babak pertama tidak dimanfaatkan dengan baik, dan pertahanan Swiss memaksa Swedia melakukan kesalahan dari situasi bola mati maupun saat mencoba membangun serangan lewat sayap.

Kekalahan ini membuat Swedia tetap berada di dasar klasemen Grup B dengan satu poin dari tiga laga, sementara Switzerland memimpin dengan raihan penuh sembilan poin. Atmosfer di stadion juga memanas—suporter Swedia menyampaikan kritik melalui sorakan dan spanduk untuk pelatih, sebagai ekspresi kekecewaan mereka atas performa tim nasional.

Pelajaran & Harapan ke Depan

Malam itu, Swiss menunjukkan bahwa kekompakan tim dan pertahanan solid bisa lebih berbicara daripada nama besar seorang striker. Dari Swedia, pelajaran penting adalah bahwa kolektivitas dan ketepatan teknis menjadi vital—tidak cukup hanya berharap pada aksi individu. Tomasson sendiri menyebut bahwa timnya akan melakukan evaluasi menyeluruh, dari finishing, kreativitas di lini serang, hingga pengambilan keputusan di momen krusial.

Swedia sekarang menghadapi laga berikutnya melawan Kosovo sebagai kesempatan untuk memperbaiki posisi mereka di klasemen. Namun tekanan untuk menang besar sudah sangat terasa. Sementara bagi Switzerland, kemenangan ini tidak hanya soal tiga poin, tetapi juga sinyal bahwa mereka adalah pesaing serius di Grup B menuju Piala Dunia.

Persita Tangerang Comeback dan Menang 2-1 di Jepara (2025)

Persita Tangerang Comeback dan Menang 2-1 di Jepara

Persita Tangerang berhasil membalikkan keadaan dan memperoleh kemenangan penting 2-1 atas tuan rumah Persijap Jepara pada laga pekan keenam BRI Super League 2025/2026 yang berlangsung di Stadion Gelora Bumi Kartini, Jepara, Minggu sore. Meski tim tamu harus bermain dengan 10 pemain sejak babak pertama, mereka menunjukkan karakter kuat dan berhasil mencuri poin penuh.

Gol Awal dari Persijap dan Situasi Penalti yang Gagal

Sejak menit ke-9 Persijap sudah unggul lewat sundulan Carlos Franca, memanfaatkan umpan silang dari Sudi Abdallah. Keunggulan ini membuat Persita berada dalam tekanan berat. Pada menit ke-29, Persijap kembali punya peluang bagus melalui penalti setelah Rendi Saepul dijatuhkan Muhammad Toha di dalam kotak. Namun, eksekusi penalti oleh kapten Persijap, Rosalvo, gagal karena berhasil diselamatkan oleh kiper Persita, Igor Rodrigues.

Kartu Merah untuk Persita dan Kebangkitan di Babak Kedua

Memasuki menit ke-37, Persita mengalami kerugian besar. Kapten mereka, Muhammad Toha, diusir keluar lapangan setelah menarik Rosalvo dari belakang dalam situasi yang dianggap pelanggaran berat. Bermain dengan sepuluh orang membuat mereka harus menghadapi babak kedua dalam kondisi sangat sulit.

Namun, memasuki babak kedua, Persita menunjukkan mentalitas juara. Di menit ke-50, Aleksa Andrejic berhasil menyamakan skor lewat gol dari serangan balik cepat. Hanya dua menit berselang, Hokky Caraka mencetak gol keduanya di laga tersebut, sekaligus gol pertamanya musim ini di BRI Super League, yang membuat Persita unggul 2-1.

Upaya Jepara yang Tak Berbuah Hasil dan Implikasi Klasemen

Setelah tertinggal, Persijap berusaha keras untuk menyamakan kembali skor. Beberapa peluang berhasil diciptakan lewat kombinasi umpan dan permainan sayap, namun penyelesaian akhir masih belum memadai. Persita, walau kekurangan satu pemain, bertahan dengan disiplin hingga peluit akhir berbunyi.

Dengan kemenangan ini, Persita Tangerang keluar dari zona merah klasemen sementara dan kini mengumpulkan 7 poin. Sementara Persijap Jepara, meskipun kalah, berada di posisi kesembilan dengan 8 poin setelah enam laga.

Kesimpulan

Laga antara Persijap Jepara vs Persita Tangerang tadi sore menunjukkan bahwa dalam sepak bola Super League, mentalitas dan disiplin bisa memegang peranan penting. Persita berhasil membalikkan tekanan, menang meski dengan satu pemain kurang, dan membuat gol-gol penting di awal babak kedua. Persijap, meski unggul terlebih dahulu dan punya peluang penalti, harus menerima bahwa mereka gagal memanfaatkan kesempatan akhir untuk menjaga poin. Bagi kedua tim, pertandingan ini menjadi pelajaran penting—untuk Persijap agar lebih klinis di depan gawang, dan untuk Persita bahwa perjuangan tidak boleh menyerah meski dalam kondisi sulit.